Jogja, kota yang terkenal dengan keraton dan semua adat istiadatnya ternyata memiliki sebuah masjid yang unik didalamnya. Sebuah masjid peninggalan sejarah yang dahulu sebagai benteng pertahanan melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan. Masjid yang dimaksud adalah Masjid Bawah Tanah Tamansari.
Keunikan Masjid Bawah Tanah Tamansari ini tentu saja pada letaknya yang ada di bawah tanah membentuk seperti lorong persembunyian. Selain itu terdapat banyak tangga yang menghubungkan antara lorong satu dengan lorong yang lain. Dengan kata lain masjid unik ini berbentuk lingkaran dengan kolam air dihalaman depannya. Selain itu terdapat
Selain itu keunikan lainnya terletak pada sebuah taman air yang ada dalam Masjid Bawah Tanah Tamansari ini, taman air yang indah ini berada tepat diujung tangga yang ada dimasjid ini. Selain itu tangga – tangga ini berfungsi sebagai jalan penghubung antara tempat wudhu, tempat jamaah pria, tempat jamaah wanita serta tempat berwudhu tentunya.
Sebenarnya nama masjid ini bukanlah Masjid Bawah Tanah Taman Sari tetapi Masjid Sumur Guling. Karena letaknya yang berada didalam tamansari keraton maka masjid ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bawah Tanah Tamansari.
Dari luar Masjid Bawah Tanah Tamansari nampak pemandangan yang indah yaitu gapura megah lengkap dengan ukirannya yang menyambut kita didepan sebelum memasuki kawasan masjid ini. Kemudian berbagai pemandangan lainnya dapat kita jumpai setelah melewati gapura megah yang ada didepan. Untuk menuju masjid kita harus melewati lorong berliku untuk menujunya. Lorong – lorong ini tidaklah menyeramkan sebab masih ada jendela yang membiarkan sinar matahari masuk untuk menyinari lorong ini.
Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono I masjid ini sengaja didirikan dengan tujuan supaya para penjajah dapat tertipu, selain itu fungsi lainnya juga sebagai tempat mandi putri – putri serta para selir kerajaan. Namun hal positif lainnya yaitu supaya suara adzan yang dikumandangkan dapat terdengar melalui lorong – lorong yang berkesinambungan.
Masjid ini sangat banyak manfaat pada masanya dan tidak digunakan lagi setelah terjadi gempa di Jogja yang kemudian hanya dijadikan tempat wisata untuk para wisatawan yang datang. Keunikan lain yang diberikan oleh Masjid Bawah Tanah Tamansari ini yaitu pada tembok tebalnya. Tembok – tembok ini disusun dengan menggunakan putih telur.
Mungkin pada saat ini sangat mustahil membangun sebuah bangunan dengan menggunakan putih telur tetapi berbeda dengan masa Hamengkubuwono terdahulu yang dapat menyambungkan setiap lapisan batu bata dengan putih telur saja dan pada kenyatannya dapat bertahan sampai sekarang.
Masjid indah yang penuh dengan banyak keunikan ini kini telah menjadi sebuah destinasi para wisatawan. Karena semua yang ada didalam bangunan ini sangat sayang untuk dilewatkan.Setiap harinya banyak sekali wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keunikan Masjid Bawah Tanah Tamansari.